Nabire, (22/6) – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Nabire bekerja sama dengan Senkom Mitra Polri menggelar pengajian rutin dengan tema “Bahaya Judi Online”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan khidmat pada Minggu (22/6) di Masjid Miftahul Jannah Jalan Surojo Tanojo Kelurahan Karang Mulia Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah.
Pengajian diawali dengan penyampaian materi oleh Ustadz Kholid Azizi yang membawakan tafsir Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1–10. Dalam ceramahnya, Azizi menjelaskan ciri-ciri orang beriman yang dijanjikan keberuntungan di akhirat dan mendapatkan surga.
“Ciri orang yang akan beruntung adalah mereka yang khusyuk dalam salatnya, menjauhi perbuatan sia-sia, menunaikan zakat, menjaga amanah, berkata jujur, serta senantiasa menjaga salat lima waktu,” ujarnya.
Selanjutnya Ustadz Hendik Efendi menyampaikan materi tafsir hadits yang membahas tentang kematian dan kehidupan setelahnya. Ia mengingatkan jamaah bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti dan bisa datang kapan saja.
“Setiap makhluk bernyawa pasti akan merasakan kematian. Sebenarnya kita semua sedang mengantri menuju kematian,” ungkapnya.
Sesi berikutnya diisi oleh Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Papua Tengah, Wahyudi Utomo, A.Md., yang membahas secara mendalam mengenai bahaya judi online. Dalam paparannya, Wahyudi menjelaskan bahwa praktik judi online semakin meluas dan telah menyasar semua kalangan masyarakat.
“Banyak yang awalnya hanya coba-coba, tapi kemudian menjadi ketagihan hingga menghancurkan kehidupan pribadi, ekonomi, dan rumah tangga,” jelasnya.
Untuk memberikan gambaran yang lebih nyata, ditayangkan pula video dokumenter pendek tentang dampak negatif judi online terhadap individu dan keluarga.
Kegiatan pengajian ditutup dengan tausiah agama dan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Dewan Penasehat LDII Papua Tengah KH Ganjar Waluyo.
Menariknya, pengajian ini juga diikuti secara daring oleh jamaah dari tiga kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Waropen, Kabupaten Kepulauan Yapen, dan Kabupaten Deiyai, yang terhubung melalui platform virtual.(Arbi)